Panas terik pada Minggu (30/6) tidak menyurutkan semangat para punggawa Kagem memacu laju kendaraan di tengah padatnya lalu lintas Yogyakarta. Siang itu, Kagem mendapat undangan istimewa dari Manajemen Qolbu (MQ) FM. Kagem didapuk menjadi pembicara pada acara Bincang Komunitas.
Setiba di tempat, Kagem yang hari itu diwakili oleh Bunda Ayik, dan Kak Lulung perwakilan dari divisi pendidikan serta Kak Nisa dari divisi media, langsung disambut hangat oleh Kak Annisa, penyiar MQ FM. Perkenalan singkat mengisi perbincangan off air sebelum acara mengudara. Selanjutnya, tepat pukul 11.30 WIB, di gedung STMIK Amikom Yogyakarta tempat studio MQ FM berada, untuk kedua kalinya Kagem menjadi pengisi sebuah siaran radio.
Di acara tersebut Kagem diberi beberapa pertanyaan seputar latar belakang dan visi misinya. Kagem adalah sebuah lembaga nonprofit yang memiliki konsen di bidang pendidikan. Semangat yang diusung oleh Kagem adalah semangat berbagi, tutur Bunda ayik, memulai penjelasan. Kagem pun menerapkan konsep berbagi ilmu yang luas itu ke dalam kegiatan-kegiatan di tiga divisi yang dimilikinya. Antara lain divisi pendidikan, divisi kesejahteraan dan divisi media.
Divisi pendidikan mengadakan bimbingan belajar gratis bagi adik-adik dari desa-desa sekitar sekretariat yang dilaksanakan secara rutin. Kegiatan belajar mengajar dilakukan secara interaktif. Para peserta bimbel yang terdiri dari adik-adik yang duduk di bangku Sekolah Dasar itu dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan didampingi oleh seorang kakak pengajar. Oh, jadi semacam privat begitu, ya… respons Kak Annisa menanggappi penjelasan Kagem. Di samping kegiatan bimbel rutin, divisi pendidikan juga mengadakan kegiatan-kegiatan kreatif lainnya. Antara lain, kelas inspirasi yang diselenggarakan setiap bulan sekali, outbond dan kemah ceria. Kelas inspirasi bertujuan untuk menambah keterampilan adik-adik dan membagi inspirasi kepada mereka lewat sosok-sosok yang luar biasa, ujar Kak Lulung. Ia juga menambahkan, dalam sesi ini, Kagem kerap bekerjasama dengan komunitas-komunitas lain. Sementara itu, outbond dan kemah ceria dilaksanakan sebagai kegiatan rekreatif bagi adik-adik jelang libur sekolah.
Divisi kesejahteraan, berusaha mendidik adik-adik untuk mencintai lingkungan. Hal ini diterapkan dengan mengadakan kegiatan belajar menanam pohon, serta memanfaatkan barang-barang bekas. Selama ini Kagem aktif mengumpulkan botol-botol bekas untuk dijadikan prakarya oleh adik-adik atau dijual kembali yang hasilnya dikembalikan lagi untuk kegiatan adik-adik, papar Bunda Ayik.
Lain halnya dengan divisi media, konsentrasinya lebih ditujukan untuk memperkenalkan media kepada adik-adik pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Lewat program TV Kagem yang digawanginya, divisi media aktif merekam kegiatan adik-adik dan masyarakat dan mengemasnya ke dalam tayangan menarik. Tayangan tersebut selanjutnya didistribusikan lewat website dan situs YouTube serta dipertontonkan secara langsung melalu acara nonton bareng.
Divisi media juga mengajak adik-adik dan masyarakat aktif dalam pembuatan film-film baik fiksi maupun dokumenter yang diangkat kegiatan menarik mereka. Adik-adik peserta bimbel Kagem telah berhasil memproduksi empat film fiksi yang ditulis, dibuat dan dibintangi oleh mereka sendiri, jelas Kak Nisa. Apa sih urgensi adik-adik membuat film tentang mereka sendiri? tanya Kak Annisa, antusias. Tentu saja dengan begitu adik-adik menjadi kreatif dan belajar menyebarkan pesan-pesan moral yang baik kepada lingkungannya, jawab Kak Nisa. Di sesi terakhir, topik mengenai relawan Kagem atau yang akrab disebut ˜punggawa ™ menjadi topik menarik untuk diperbincangkan. Punggawa Kagem yang kini berjumlah kurang lebih lima puluh orang merupakan mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas di Yogyakarta. Siapapun boleh bergabung menjadi punggawa Kagem. Syaratnya mudah, punya komitmen dan cinta anak-anak, pungkas Bunda Ayik, sembari tersenyum. [Khalimatu Nisa]
